Kekaisaran Ottoman adalah Kekhalifahan terakhir Islam yang telah berdiri selama enam ratus tahun, disaat kejayaannya memiliki wilayah yang sangat luas mencakup dua benua Asia dan Eropa. Kekaisaran Ottoman sendiri berdiri setelah runtuhnya Dinasti Seljuq yang berbasis di Anatolia dan terpecah menjadi wilayah-wilayah merdeka yang disebut Ghazi, salah satunya ialah yang dipimpin oleh Osman I (namanya menjadi dasar nama kekaisaran ini Ustmaniyah).
Singkat cerita Kekaisaran Ottoman menjadi salah satu yang terbesar di dunia, memiliki wilayah luas yang membentang dari Eropa terutama Balkan dan Asia di Timur Tengah. namun itu adalah Kekaisaran Ottoman di masa lalu, menjelang perang dunia pertama mereka diambang kehancuran, banyak wilayahnya telah merdeka terutama yang ada di Balkan. Kekaisaran Ottoman dijuluki The Sick Man of Europe karena hal ini.
Peta Ottoman di Masa Jayanya
Peta Ottoman menjelang perang dunia pertama
Alasan masuknya Kekaisaran Ottoman kedalam Perang Dunia Pertama masih menjadi perdebatan karena mereka tidak ikut dalam aliansi militer apapun di Eropa.
Namun apabila kita melihat kejadian-kejadian sebelum pecahnya perang kita dapat mengerti keterlibatan Ottoman dalam perang dan mengapa mereka berpihak kepada Jerman.
Kekaisaran Ottoman memerlukan bantuan dan dukungan terutama untuk membangun Industri dan Perekonomian mereka dalam upaya kembali menjadi kekuatan besar di dunia. Tidak ada satu negara di Eropa yang ingin membantu apalagi Inggris dan Perancis, karena membantu Ottoman seperti membesarkan anak singa yang akan membahayakan mereka nantinya. Hanya Jerman yang datang memberikan bantuan dalam bentuk pelatihan militer dan pembangunan industri, dan yang paling monumental adalah rencana pembangunan jalur kereta api dari Berlin-Baghdad yang apabila selesai akan menjadi jalur perekonomian penting Ottoman dengan Eropa Barat.
Perkembangan Kekaisaran Rusia di Eropa dan Asia menjadi ancaman terbesar Ottoman, Rusia telah berkembang menjadi negara raksasa yang wilayahnya bersinggungan langsung dengan Ottoman. Lebih jauh Rusia menginginkan jalur laut selat Gallipoli yang dimiliki Ottoman karena lebih dari seperempat komoditas ekspor Rusia melewati jalur ini. Sejarah juga membuktikan bahwa hampir seluruh negara balkan yang awalnya adalah wilayah Ottoman merdeka karena dukungan dari Rusia, hal ini menunjukan bahwa mereka berupaya melemahkan dan menghancurkan Ottoman.
Awal abad ke-20 adalah masa-masa kelam bagi Kekaisaran Ottoman, mereka terlibat dalam beberapa perang yang berakhir dengan kekalahan. Mereka kalah dalam perang Ottoman-Italia yang berakhir dengan kehilangan Libya (Libya diklaim oleh Italia setelah perang tersebut). Pada tahun 1912 terjadi Perang Balkan antara Ottoman dengan Liga Balkan yang terdiri dari Serbia, Bulgaria, Yunani, dan Rumania, mereka juga mengalami kekalahan.
Seragam Prajurit Ottoman selama Perang Dunia Pertama.
Tahun 1914 Perang Dunia Pertama dimulai, Jerman menyerbu Perancis namun dapat dipatahkan oleh kekuatan gabungan Perancis dan Inggris. Front Timur juga dimulai Rusia menyerbu Jerman dan Austria-Hungaria sekaligus namun serangan mereka dapat dihalau malah sebaliknya Jerman mampu melakukan serangan balik yang menghancurkan. Tanpa diketahui oleh pihak sekutu Ottoman membuat perjanjian militer rahasia dengan Jerman yang berisi bahwa apabila terjadi perang yang melibatkan Jerman maka Ottoman akan ikut terlibat dengan kekuatan penuh. Janji itu dipenuhi angkatan bersenjata Ottoman dengan menyerang pangkalan angkatan laut Rusia di Laut Hitam pada 29 Oktober 1914, dimulailah keterlibatan Ottoman dalam Perang Dunia Pertama.
Serangan Angkatan Laut Ottoman di Laut Hitam.
Tidak lama setelah serangan dadakan tersebut pada 1 November 1914 Rusia mendeklarasikan perang terhadap Ottoman yang diikuti sekutunya Inggris dan Perancis. pada 2 November 1914 Rusia melakukan serangan pertama terhadap Ottoman di pegunungan Kaukasus (pegunungan yang menjadi perbatasan antara Ottoman dan Rusia) yang diberi nama Serangan Bergmann, namun serangan ini dapat dipatahkan malah tentara Ottoman melakukan serangan balasan menusuk jauh kedalam wilayah Rusia sebelum akhirnya ditahan oleh tentara Rusia.
Tentara Ottoman di Pegunungan Salju Kaukasus.
Pertempuran yang paling terkenal dalam keterlibatan Ottoman di Perang Dunia Pertama ialah Pertempuran Gallipoli.
Setelah serangan ke pangkalan angkatan laut Rusia, dimulailah perang dunia pertama di wilayah Ottoman dan timur tengah, front kaukasus Ottoman berhadapan dengan Rusia, front Mesopotamia dan Mesir Ottoman menghadapi Inggris dan negara-negara persemakmurannya.
Keterlibatan Ottoman menyebabkan masalah besar bagi Sekutu karena menambah front pertempuran baru sedangkan mereka sudah kekurangan sumber daya manusia (sebagian besar untuk menghadapi Jerman dan Austria Hungaria). pada 1915 Inggris mencoba strategi untuk langsung menyerang di Jantung Ottoman yakni Istanbul, untuk memaksa mereka menyerah dengan cepat agar tentara yang sedang bertempur dengan Ottoman dapat dimanfaatkan untuk menggempur Jerman. strateginya adalah menguasai Selat Gallipoli yang menjadi pintu gerbang menuju Istanbul.
Peta Gallipoli.
Sebelum mendaratkan tentara Sekutu yang terdiri dari Inggris dan Perancis melakukan serangan laut untuk menghancurkan pertahanan Ottoman di pantai sehingga memudahkan pendaratan tentara. Serangan laut dimulai sejak 17 Februari sampai dengan 18 Maret 1915 namun berakhir dengan kegagalan, Sekutu mengalami kerugian yang besar baik korban jiwa dan material.
Setelah kegagalan serangan laut, tentara darat dikumpulkan untuk menyerang titik-titik artileri bergerak Ottoman yang mengancam operasi penyerangan. Banyak dari tentara ini yang berasal dari berbagai negara persemakmuran Inggris diantaranya Australia, Selandia Baru, India, Gurkha dan lain-lain.
Pada 25 April 1915 Operasi pendaratan tentara dimulai.
Pendaratan dilaksanakan pada dua titik Teluk Anzac dan Tanjung Helles.
Pendaratan pertama dilakukan di Teluk Anzac (Anzac adalah nama Korps gabungan Australia dan Selandia Baru), pendaratan sekutu yang sebagian besar adalah tentara Australia dan Selandia Baru tidak berjalan dengan lancar, mereka mendarat dua kilometer dari titik yang seharusnya hal ini menyebabkan Ottoman mendapatkan waktu untuk bereaksi. Tidak lama setelah mendarat sekutu langsung dihujani tembakan artileri yang memakan banyak korban jiwa, namun ini tidak menghentikan gerak pasukan sekutu mereka tetap fokus menyerang. setelah seluruh kekuatan telah mendarat mereka melaksanakan serangan besar terhadap lini pertahanan Ottoman, namun dapat dipatahkan karena masalah geografis (lini pertahanan Ottoman berada pada tebing tinggi), setelah serangan mereda gantian Ottoman melakukan serangan balik yang menghancurkan. saling serang ini berlanjut sampai tengah malam, aksi terakhir 25 April itu dilakukan Ottoman dengan menyerbu garis pertahanan Korps Anzac yang telah berhasil dibangun, serangan ini berakhir dengan korban besar dikedua pihak tanpa pemenang.
Serangan Tentara Australia.
Pendaratan kedua dilakukan di Tanjung Helles, tentara sekutu yang terlibat kebanyakan adalah orang -orang Inggris tulen (tidak seperti pendaratan di Teluk Anzac tentara sekutu sebagian besar berasal dari Australia dan Selandia Baru). Pendaratan ini sejak awal telah salah dalam perencanaan, karena posisi pendaratan adalah titik-titik pertahanan Ottoman terkuat sehingga terjadi pembantaian terhadap tentara Sekutu yang mendarat. walau korban jiwa yang diderita sangat besar namun tidak menggetarkan Sekutu untuk meneruskan serangan Gallipoli.
Tentara Inggris sebelum mendarat.
Pertempuran Gallipoli akan berlanjut selama kurang lebih delapan bulan sejak 25 April 1915 - 9 Januari 1916. Pertempuran ini memakan korban sebanyak tiga ratus ribu orang dipihak sekutu dan dua ratus lima puluh ribu dipihak Ottoman. Pertempuran ini adalah keberhasilan terakhir Ottoman dalam perang dunia pertama karena selanjutnya mereka akan terus menemui kekalahan sebelum menyerah pada tahun 1918.
Hari pendaratan sekutu 25 April menjadi hari yang akan dikenang oleh masyarakat Australia dan Selandia Baru sebagai hari munculnya kesadaran nasional mereka, hari ini dijadikan libur nasional selalu diperingati setiap tahun.
Pertempuran ini juga muncul Jenderal Ottoman yang akan menjadi Bapak Turki modern yakni Mustafa Kemal Ataturk yang menjadi salah satu pemimpin pasukan saat pertempuran mempertahankan Gallipoli (Canakkale dalam Bahasa Turki), yang setelah kekalahan Ottoman dia mendirikan Negara Turki modern sekuler yang kita kenal saat ini.
Singkat cerita Kekaisaran Ottoman menjadi salah satu yang terbesar di dunia, memiliki wilayah luas yang membentang dari Eropa terutama Balkan dan Asia di Timur Tengah. namun itu adalah Kekaisaran Ottoman di masa lalu, menjelang perang dunia pertama mereka diambang kehancuran, banyak wilayahnya telah merdeka terutama yang ada di Balkan. Kekaisaran Ottoman dijuluki The Sick Man of Europe karena hal ini.
Peta Ottoman di Masa Jayanya
Peta Ottoman menjelang perang dunia pertama
Alasan masuknya Kekaisaran Ottoman kedalam Perang Dunia Pertama masih menjadi perdebatan karena mereka tidak ikut dalam aliansi militer apapun di Eropa.
Namun apabila kita melihat kejadian-kejadian sebelum pecahnya perang kita dapat mengerti keterlibatan Ottoman dalam perang dan mengapa mereka berpihak kepada Jerman.
Kekaisaran Ottoman memerlukan bantuan dan dukungan terutama untuk membangun Industri dan Perekonomian mereka dalam upaya kembali menjadi kekuatan besar di dunia. Tidak ada satu negara di Eropa yang ingin membantu apalagi Inggris dan Perancis, karena membantu Ottoman seperti membesarkan anak singa yang akan membahayakan mereka nantinya. Hanya Jerman yang datang memberikan bantuan dalam bentuk pelatihan militer dan pembangunan industri, dan yang paling monumental adalah rencana pembangunan jalur kereta api dari Berlin-Baghdad yang apabila selesai akan menjadi jalur perekonomian penting Ottoman dengan Eropa Barat.
Perkembangan Kekaisaran Rusia di Eropa dan Asia menjadi ancaman terbesar Ottoman, Rusia telah berkembang menjadi negara raksasa yang wilayahnya bersinggungan langsung dengan Ottoman. Lebih jauh Rusia menginginkan jalur laut selat Gallipoli yang dimiliki Ottoman karena lebih dari seperempat komoditas ekspor Rusia melewati jalur ini. Sejarah juga membuktikan bahwa hampir seluruh negara balkan yang awalnya adalah wilayah Ottoman merdeka karena dukungan dari Rusia, hal ini menunjukan bahwa mereka berupaya melemahkan dan menghancurkan Ottoman.
Awal abad ke-20 adalah masa-masa kelam bagi Kekaisaran Ottoman, mereka terlibat dalam beberapa perang yang berakhir dengan kekalahan. Mereka kalah dalam perang Ottoman-Italia yang berakhir dengan kehilangan Libya (Libya diklaim oleh Italia setelah perang tersebut). Pada tahun 1912 terjadi Perang Balkan antara Ottoman dengan Liga Balkan yang terdiri dari Serbia, Bulgaria, Yunani, dan Rumania, mereka juga mengalami kekalahan.
Seragam Prajurit Ottoman selama Perang Dunia Pertama.
Tahun 1914 Perang Dunia Pertama dimulai, Jerman menyerbu Perancis namun dapat dipatahkan oleh kekuatan gabungan Perancis dan Inggris. Front Timur juga dimulai Rusia menyerbu Jerman dan Austria-Hungaria sekaligus namun serangan mereka dapat dihalau malah sebaliknya Jerman mampu melakukan serangan balik yang menghancurkan. Tanpa diketahui oleh pihak sekutu Ottoman membuat perjanjian militer rahasia dengan Jerman yang berisi bahwa apabila terjadi perang yang melibatkan Jerman maka Ottoman akan ikut terlibat dengan kekuatan penuh. Janji itu dipenuhi angkatan bersenjata Ottoman dengan menyerang pangkalan angkatan laut Rusia di Laut Hitam pada 29 Oktober 1914, dimulailah keterlibatan Ottoman dalam Perang Dunia Pertama.
Serangan Angkatan Laut Ottoman di Laut Hitam.
Tidak lama setelah serangan dadakan tersebut pada 1 November 1914 Rusia mendeklarasikan perang terhadap Ottoman yang diikuti sekutunya Inggris dan Perancis. pada 2 November 1914 Rusia melakukan serangan pertama terhadap Ottoman di pegunungan Kaukasus (pegunungan yang menjadi perbatasan antara Ottoman dan Rusia) yang diberi nama Serangan Bergmann, namun serangan ini dapat dipatahkan malah tentara Ottoman melakukan serangan balasan menusuk jauh kedalam wilayah Rusia sebelum akhirnya ditahan oleh tentara Rusia.
Tentara Ottoman di Pegunungan Salju Kaukasus.
Pertempuran yang paling terkenal dalam keterlibatan Ottoman di Perang Dunia Pertama ialah Pertempuran Gallipoli.
Setelah serangan ke pangkalan angkatan laut Rusia, dimulailah perang dunia pertama di wilayah Ottoman dan timur tengah, front kaukasus Ottoman berhadapan dengan Rusia, front Mesopotamia dan Mesir Ottoman menghadapi Inggris dan negara-negara persemakmurannya.
Keterlibatan Ottoman menyebabkan masalah besar bagi Sekutu karena menambah front pertempuran baru sedangkan mereka sudah kekurangan sumber daya manusia (sebagian besar untuk menghadapi Jerman dan Austria Hungaria). pada 1915 Inggris mencoba strategi untuk langsung menyerang di Jantung Ottoman yakni Istanbul, untuk memaksa mereka menyerah dengan cepat agar tentara yang sedang bertempur dengan Ottoman dapat dimanfaatkan untuk menggempur Jerman. strateginya adalah menguasai Selat Gallipoli yang menjadi pintu gerbang menuju Istanbul.
Peta Gallipoli.
Sebelum mendaratkan tentara Sekutu yang terdiri dari Inggris dan Perancis melakukan serangan laut untuk menghancurkan pertahanan Ottoman di pantai sehingga memudahkan pendaratan tentara. Serangan laut dimulai sejak 17 Februari sampai dengan 18 Maret 1915 namun berakhir dengan kegagalan, Sekutu mengalami kerugian yang besar baik korban jiwa dan material.
Setelah kegagalan serangan laut, tentara darat dikumpulkan untuk menyerang titik-titik artileri bergerak Ottoman yang mengancam operasi penyerangan. Banyak dari tentara ini yang berasal dari berbagai negara persemakmuran Inggris diantaranya Australia, Selandia Baru, India, Gurkha dan lain-lain.
Pada 25 April 1915 Operasi pendaratan tentara dimulai.
Pendaratan dilaksanakan pada dua titik Teluk Anzac dan Tanjung Helles.
Pendaratan pertama dilakukan di Teluk Anzac (Anzac adalah nama Korps gabungan Australia dan Selandia Baru), pendaratan sekutu yang sebagian besar adalah tentara Australia dan Selandia Baru tidak berjalan dengan lancar, mereka mendarat dua kilometer dari titik yang seharusnya hal ini menyebabkan Ottoman mendapatkan waktu untuk bereaksi. Tidak lama setelah mendarat sekutu langsung dihujani tembakan artileri yang memakan banyak korban jiwa, namun ini tidak menghentikan gerak pasukan sekutu mereka tetap fokus menyerang. setelah seluruh kekuatan telah mendarat mereka melaksanakan serangan besar terhadap lini pertahanan Ottoman, namun dapat dipatahkan karena masalah geografis (lini pertahanan Ottoman berada pada tebing tinggi), setelah serangan mereda gantian Ottoman melakukan serangan balik yang menghancurkan. saling serang ini berlanjut sampai tengah malam, aksi terakhir 25 April itu dilakukan Ottoman dengan menyerbu garis pertahanan Korps Anzac yang telah berhasil dibangun, serangan ini berakhir dengan korban besar dikedua pihak tanpa pemenang.
Serangan Tentara Australia.
Pendaratan kedua dilakukan di Tanjung Helles, tentara sekutu yang terlibat kebanyakan adalah orang -orang Inggris tulen (tidak seperti pendaratan di Teluk Anzac tentara sekutu sebagian besar berasal dari Australia dan Selandia Baru). Pendaratan ini sejak awal telah salah dalam perencanaan, karena posisi pendaratan adalah titik-titik pertahanan Ottoman terkuat sehingga terjadi pembantaian terhadap tentara Sekutu yang mendarat. walau korban jiwa yang diderita sangat besar namun tidak menggetarkan Sekutu untuk meneruskan serangan Gallipoli.
Tentara Inggris sebelum mendarat.
Pertempuran Gallipoli akan berlanjut selama kurang lebih delapan bulan sejak 25 April 1915 - 9 Januari 1916. Pertempuran ini memakan korban sebanyak tiga ratus ribu orang dipihak sekutu dan dua ratus lima puluh ribu dipihak Ottoman. Pertempuran ini adalah keberhasilan terakhir Ottoman dalam perang dunia pertama karena selanjutnya mereka akan terus menemui kekalahan sebelum menyerah pada tahun 1918.
Hari pendaratan sekutu 25 April menjadi hari yang akan dikenang oleh masyarakat Australia dan Selandia Baru sebagai hari munculnya kesadaran nasional mereka, hari ini dijadikan libur nasional selalu diperingati setiap tahun.
Pertempuran ini juga muncul Jenderal Ottoman yang akan menjadi Bapak Turki modern yakni Mustafa Kemal Ataturk yang menjadi salah satu pemimpin pasukan saat pertempuran mempertahankan Gallipoli (Canakkale dalam Bahasa Turki), yang setelah kekalahan Ottoman dia mendirikan Negara Turki modern sekuler yang kita kenal saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar