Di sekolah kita diajarkan bahwa Belanda menguasai Indonesia selama 350 tahun, tapi benarkah seperti itu.
Padahal pada kenyataannya sampai menjelang akhir masa pendudukan mereka masih ada beberapa Kerajaan yang belum menyerah dan masih merdeka.
Inilah Daerah-Daerah itu:
1. Tanah Batak (Ditaklukan pada 1907)
Sumatra adalah tanah yang paling sulit ditaklukan Belanda, salah satunya adalah Tanah Batak, dibawah pemimpin mereka Sisingamangaraja XII mereka melakukan perlawanan yang berani sampai tahun 1907 setelah Sisingamangaraja sendiri tewas dalam pertempuran bersama dengan tiga orang anaknya. Perang ini dimulai karena adanya tekanan dari kepala suku batak terhadap Sisingamangaraja untuk bertindak terhadap Belanda yang semakin gencar melakukan Kristenisasi terhadap rakyat Batak mengancam kepercayaan leluhur mereka, ditambah adanya permintaan dari Aceh (Telah berperang dengan Belanda sejak 1873) untuk mengusir Belanda.
Prajurit Batak.
2. Jambi (Ditaklukan pada 1907)
Awalnya Jambi adalah Kerajaan merdeka yang diakui Belanda, dengan syarat Jambi mengakui kekuasaan Belanda atas wilayah Palembang dan saling menghormati diantara kedua Kerajaan. semua berubah pada saat kekuasaan Jambi dipimpin oleh Sultan Ratoe Tsafioedin-Taha. Sultan Taha tidak mengakui kekuasaan Belanda terhadap tanah Sumatera dia memilih untuk mengusir mereka. Perang dimulai pada tahun 1885 sampai dengan tahun 1907.
Sultan Taha.
3. Sulawesi (Ditaklukan 1908)
Sebenarnya sudah ada wilayah Sulawesi yang telah menjadi kekuasaan Belanda, yakni Sulawesi Utara dan Ujung Pandang namun masih ada Kerajaan yang merdeka seperti Bone, dan Gowa yang berdiri kokoh. Keberhasilan Belanda dalam menaklukan daerah Jambi, Bali dan Aceh meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk menguasai Sulawesi secara keseluruhan. Tahun 1905 dilancarkan Ekspedisi Sulawesi Selatan untuk menaklukan Kerajaan-Kerajaan merdeka disana. setelah menangkap pemimpin perlawanan Bone dan Gowa akhirnya seluruh Sulawesi ditaklukan Belanda.
Raja Gowa I Mangimangi menerima kedatangan Gubernur Belanda
4. Bali (Ditakluka pada 1908)
Perang antara Bali dan Belanda sudah terjadi beberapa kali namun tidak sekalipun Belanda mampu menaklukan Bali. keberanian rakyatnya didukung Raja-Raja yang hebat membuat Belanda kalang kabut berbagai cara licik dilancarkan namun menemui keagagalan sebelum akhirnya Belanda mengirim pasukan besar dari berbagai daerah di Indonesia, Rakyat Bali kalah jumlah dan melakukan Perang Puputan sampai mati, bahkan keluarga Kerajaan Klungkung melakukan ritual bunuh diri Puputan setelah Raja mereka Dewa Agung Jambe tewas oleh Belanda.
Dewa Agung Klungkung.
5. Aceh (Ditaklukan pada 1912)
Daerah inilah yang lama dan sulit untuk ditaklukan Belanda, keberanian masyarakatnya ditambah pemimpin yang hebat seperti Teuku Umar, Panglima Polim, Cut Nyak Dien dan juga persenjataan yang baik membuat Belanda kerepotan, berkali-kali upaya mereka dipatahkan perlawanan Rakyat Aceh. langkah-langkah licik mereka mulai dari adu domba kemudian perundingan damai palsu selalu dimentahkan, bahkan sebenarnya perang gerilya tetap ada sampai pada kedatangan Jepang pada tahun 1942.
Teuku Umar Pemimpin Perang Aceh.
Prajurit Batak.
Awalnya Jambi adalah Kerajaan merdeka yang diakui Belanda, dengan syarat Jambi mengakui kekuasaan Belanda atas wilayah Palembang dan saling menghormati diantara kedua Kerajaan. semua berubah pada saat kekuasaan Jambi dipimpin oleh Sultan Ratoe Tsafioedin-Taha. Sultan Taha tidak mengakui kekuasaan Belanda terhadap tanah Sumatera dia memilih untuk mengusir mereka. Perang dimulai pada tahun 1885 sampai dengan tahun 1907.
Sultan Taha.
3. Sulawesi (Ditaklukan 1908)
Sebenarnya sudah ada wilayah Sulawesi yang telah menjadi kekuasaan Belanda, yakni Sulawesi Utara dan Ujung Pandang namun masih ada Kerajaan yang merdeka seperti Bone, dan Gowa yang berdiri kokoh. Keberhasilan Belanda dalam menaklukan daerah Jambi, Bali dan Aceh meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk menguasai Sulawesi secara keseluruhan. Tahun 1905 dilancarkan Ekspedisi Sulawesi Selatan untuk menaklukan Kerajaan-Kerajaan merdeka disana. setelah menangkap pemimpin perlawanan Bone dan Gowa akhirnya seluruh Sulawesi ditaklukan Belanda.
Raja Gowa I Mangimangi menerima kedatangan Gubernur Belanda
4. Bali (Ditakluka pada 1908)
Perang antara Bali dan Belanda sudah terjadi beberapa kali namun tidak sekalipun Belanda mampu menaklukan Bali. keberanian rakyatnya didukung Raja-Raja yang hebat membuat Belanda kalang kabut berbagai cara licik dilancarkan namun menemui keagagalan sebelum akhirnya Belanda mengirim pasukan besar dari berbagai daerah di Indonesia, Rakyat Bali kalah jumlah dan melakukan Perang Puputan sampai mati, bahkan keluarga Kerajaan Klungkung melakukan ritual bunuh diri Puputan setelah Raja mereka Dewa Agung Jambe tewas oleh Belanda.
Dewa Agung Klungkung.
5. Aceh (Ditaklukan pada 1912)
Daerah inilah yang lama dan sulit untuk ditaklukan Belanda, keberanian masyarakatnya ditambah pemimpin yang hebat seperti Teuku Umar, Panglima Polim, Cut Nyak Dien dan juga persenjataan yang baik membuat Belanda kerepotan, berkali-kali upaya mereka dipatahkan perlawanan Rakyat Aceh. langkah-langkah licik mereka mulai dari adu domba kemudian perundingan damai palsu selalu dimentahkan, bahkan sebenarnya perang gerilya tetap ada sampai pada kedatangan Jepang pada tahun 1942.
Teuku Umar Pemimpin Perang Aceh.